Saturday, February 11, 2017

Rute Pendakian Gunung Slamet Jalur Guci



(Foto Gunung Slamet dari Satelit)
Gunung Slamet (3.428 mdpl.) adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terdapat di Pulau Jawa. Gunung ini berada di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang,. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.

Dalam rangka hari jadinya yang ke-2 tahun 2016 yang jatuh di bulan Mei, Komunitas Pendaki Laka-Laka Tegal mengadakan agenda Pendakian gunung Slamet. hampir 50 peserta pendakian, baik yang berasal dari Tegal ataupun luar kota Tegal. Pendakian ini juga didukung oleh tim support dari Dukuh Tere Tuwel serta tim dari Bumijawa. Bersamaan dengan agenda ini, komunitas Galang Tegal yang berjumlah 8 personil ikut berdampingan selama proses pendakian. Kalau dihitung lumayan juga total personil yang ada.
(Peta Pendakian Gn. Slamet Jalur Guci)


Rute pendakian kali ini melewati jalur Guci. Jalur Guci merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak gunung Slamet yang terletak di Kabupaten Tegal. Akses menuju Basecamp pun mudah. Kawasan Guci terkenal dengan pemandian air panas serta wisata alam lainnya seperti wisata air terjun (jurug).

Berikut adalah akses menuju Basecamp pendakian gunung Slamet jalur Guci.

Dari Jakarta :
Dari arah Jakarta menuju Tegal dan dilanjutkan arah lebaksiu (Kabupaten Tegal). Di pertigaan Yomani Lebaksiu bisa langusng menuju ke Guci. Butuh waktu kurang lebih 45 menit dari pertigaan Yomani sampai pintu masuk Objek Wisata (OW) Guci.

Dari Purwokerto :
Dari arah Purwokerto menuju ke Ajibarang dilanjutkan menuju Tegal. Sebelum masuk Kota Tegal bertemu dengan pertigaan Yomani Lebaksiu (Kab. Tegal) kemudian dilanjutkan ke arah OW Guci

Dari Semarang :
Dari Semarang menuju ke Pekalongan, diteruskan menuju Pemalang, Moga dan kemudian menuju ke kawasan OW Guci.

Jika kamu dari luar kota dengan menggunakan kereta api, bisa turun di Stasiun Tegal. Dari depan stasiun naik angkutan kota menuju terminal Kota Tegal. Dilanjutkan dengan bus 3/4 jurusan Guci. 
Atau bisa juga dari terminal Kota Tegal naik bus 3/4 jurusan Bumiayu/ Ajibarang turun di pertigaan Yomani Lebaksiu, dilanjutkan menggunakan angkutan ke arah Guci.


(Pintu Masuk Objek Wisata Guci Tegal)


Setelah melewati pintu masuk OW Guci dan membayar tiket masuk OW, kita bisa melanjutkan menuju Basecamp KOMPAK yang lokasinya tidak begitu jauh dari pintu masuk OW.


(Basecamp Kompak)

Agenda pendakian komunitas Pendaki Laka-Laka ini mendapat perhatian khusus dari RPH GUCI dan KOMPAK selaku pengelola jalur pendakian gunung Slamet jalur Guci. Sebelum peserta diberangkatkan terlebih dahulu dilaksanakan apel pagi dan breafing tentang etika pendakian gunung Slamet dari Ketua RPH GUCI Bapak Saefulloh.

Beliau mengemukakan betapa pentingnya persiapan serta kekompakan tim pendakian. Salain itu beliau menghimbau tentang kearifan lokal yang ada di gunung Slamet agar senantiasa dihormati oleh siapa saja yang hendak mendaki di gunung Slamet. Pendaki Laka-Laka secara simbolis menyerahkan plakat sebagai tanda titik tertinggi di gunung Slamet yang nantinya ditempatkan di puncak gunung Slamet 3.428 mdpl..


Basecamp – Pos 1 (Pondok Pinus)



Awal pendakian kita masih melewati jalan beraspal halus, kurang lebih sekitar 500 meter kita akan bertemu jembatan.


Sebelum melewati jembatan yang terdapat air terjun, belok kanan dan naik melewati jalan tanah setapak. Perjalanan dilanjutkan melalui medan berbatu.

.
Setelah melewati medan berbatu perjalanan memasuki hutan pinus dan hutan pinus. Medan menuju Pos 1 masih cukup landai. Kurang lebih butuh waktu 1,5 jam untuk sampai di Pos 1
 
(Pos 1 Pondok Pinus) 


Pos 1 – Pos 2 (Pondok Cemara)
Melewati pos 1 rerimbunan semak belukar terlihat padat. Jalanan mulai licin terlebih di musim hujan.


Menuju pos 2 kita akan bertemu pohon tumbang yang menutup jalur pendakian, sehingga untuk melewatinya kita perlu merunduk.




(Pos 2 Pondok Cemara)
Kurang lebih waktu tempuh Pos 1 menuju Pos 2 selama 1 jam perjalanan.


Pos 2 - Pos 3 (Pondok Pasang)
Medan ke Pos 3 semak belukar/ perdu makin padat dan membuat jalan makin tidak terlihat jelas. Oleh karena itu sebaiknya dianjurkan mendaki gunung dilakukan siang hari untuk menghindari tersesat maupun binatang buas. Sesekali tanaman perdu atau semak belukar yang kita lewati berduri dan membuat sakit di bagian tangan, lengan ataupun betis. Gunakanlah celana panjang lapangan, gaiters, sarung tangan serta manset lengan untuk memperkecil luka akibat gesekan dengan semak berduri ini.




 (Pos 3 Pasang)

 Medan menuju pos 3 mulai menanjak. Waktu tempuh menuju Pos 3 kurang lebih 1 jam.

Pos 3 - Pos 4 (Pondok Kemantus)
Medan menuju pos 4 mulai berat dan terjal. Kita akan sering menjumpai pepohonan berlumut di kanan kiri jalur pendakian.

Pemandangan begitu hijau dan benar-benar alami. Mata benar-benar dimanjakan dengan indahnya hutan hujan tropis gunung Slamet


Sebelum memasuki pos 4 kita akan bertemu sebuah lorong dan melewatinyapun harus dengan merayap secara perlahan. Berhati-hatilah ketika melewati lorong ini karane celana rawan sobek atau tas carrier tersangut akar atau batang pohon yang menjalar.




Kurang lebih dari Pos 3 menuju Pos 4 membutuhkan waktu 2 jam.

Pos 4 - Pos 5 (Cantigi)
Sumber mata air terdapat di area sekitar Pos 4. Menuju Pos 5 medan menanjak dan mulai terasa licin. Berhati-hatilal dengan batang pohon yang menjorok kejalur pendakian karena rawan benturan dengan kepala.


Satu jam perjalanan dari Pos 4 kita akan tiba di Pondok Edelweis. Di Pondok Edelweis terdapat bangunan yang bisa digunakan untuk peristirahatan. Sayangnya saat kami jumpai atap bangunan mulai hancur sehingga rawan kena air disaat musim hujan.

(Pondok Edelweis)
 Kurang lebih 45 menit dari Pondok Edelwesi kita tiba di Pos 5 (Cantigi)

(Pos 5 Cantigi)

Pos 5 - Puncak 3.428 mdpl
Pos 5 merupakan batas vegetasi menuju area terbuka.karena itu Pos 5 Cantigi biasa disebut juga Plawangan. Pos 5 Cantigi biasa digunakan pendaki sebagai Camp Area sebelum mereka "summit attack" menuju puncak gunung Slamet.



Perjalaan menuju puncak cukup menanjak melewati bebatuan yang raawan longsor, terlebih pasca erupsi gunung Slamet tahun 2014.

Selalu waspada dan hati-hati ketika melewati jalur ini, atau kita bisa tergelincir karena ceroboh menginjak batuan lepas.


Sekitar 2,5 jam perjalanan dari Pos 5 kita tiba di Puncak Gunung Slamet 3.428  mdpl





(Puncak Slamet 3.428 mdpl)


Pendakian gunung Slamet jalur Guci memang membutuhkan waktu lebih lama dibanding jalur Bambangan (Kabupaten Purbalingga). Tetapi jalur Guci terkenal dengan vegetasi yang rapat atau hijaunya hutan hujan tropis gunung Slamet. Selain itu kawasan Guci terkenal juga dengan obyek wisata pemandian air panas. Seusai mendaki kita bisa memanjakan diri dengan berendam di pemandian air panas Guci. Kalau kita memiliki waktu lebih, kita masih bisa memanfaatkannya untuk menikmati wisata alam Bumijawa yang terkenal dengan Jurugnya (air terjun). Ada sekitar 16 wisata jurug bahkan lebih yang bisa kita kunjungi. Penasaran dengan wisata di daerah Tegal. Ayooooo dolan Tegal


Writter : Alas Perdu
Photo : Alas Perdu, Arief Mahakarya, Yuda, Agung Khafabih, Syam
Maps : GUPALA

0 comments:

Post a Comment