Saturday, February 11, 2017

Tips Memilih Tenda

1. Tinggi Tenda

Tenda untuk pendakian gunung cenderung konstruksinya lebih rendah dari pada tenda untuk camping, ini dikarenakan untuk lebih tahan terhadap tiupan angin yang lebih kencang didaerah ketinggian gunung ketimbang lokasi camping yang berada lebih rendah di kaki gunung. Pilihlah tenda yang lebih rendah konstruksinya.


2. Bahan tenda

Perhatikan bahan tenda pilihlah yang dari nylon jangan pilih tenda yang terbuat dari kain katun bahan bagian dalamnya (inner) terbuat dari katun, jika tenda ini dipakai
digunung yang tinggi yang bersuhu lembab akan sangat dingin sekali, tenda ini tidak bisa memberikan isolasi yang baik bagi penghuninya. Tenda dengan bahan jenis ini hanya cocok dipakai untuk camping.


3. Lembar Flysheet

Tenda untuk pendakian gunung harus mempunyai lembar flysheet nya, kecuali tenda yang single tent yang terbuat dari bahan breathable garmen yang bisa menahan air tapi kondensasi dalam tenda bisa keluar. seperti tenda keluaran merek Bibler akan tetapi harga tenda dengan bahan jenis seperti ini mahal sekali, dan kebanyakan tenda Bibler ini
dipakainya di gunung-gunung tinggi bersalju. Di Indonesia banyak sekali tenda camping yang dijual tenda ini umumnya tidak memiliki flysheet, kalaupun ada pendek sekali bahkan cenderung hanya seperti hiasan, seperti misalnya tenda merek bestway yang banyak dijual di beberapa toko di jakarta. Flysheet sangat berguna untuk melindungi tenda bagian dalam dari hujan, flysheet yang bagus adalah yang menutup tenda hingga kebawahnya. Hindari memakai tenda camping yang tidak mempunyai flysheet karena sewaktu dipakai di gunung dengan cuaca yang lembab saja tenda tersebut cenderung bagian dalamnya akan menjadi lembab dan sangat buruk untuk kesehatan pendaki didalamnya.


4. Jarak flysheet dan bagian dalam tenda

Perhatikan juga jarak antara flysheet dan diding tenda, jarak yang bagus adalah satu jengkal karena dengan begitu bagian dalam tenda tidak menempel dengan flysheet dan jika hujan lebat bagian dalam tenda tidak ikut basah oleh flysheet, yang bisa menyebabkan kebocoran juga, jarak yang bagus antara flysheet dan bagian dalam tenda akan memungkinkan uap kondensasi dari dalam tenda hilng tertiup angina sehingga tidak tertampung di bagian dalam flysheet yang water proof, Jika tertampung dibagian dalam flysheet akan berubah menjadi titik air dan kembali jatuh kebagian dalam tenda. Kadan inilah yang kita sangka tenda bocor sewaktu hujan, padahal tendanya tidak bocor atau
bolong sama sekali 


5. Guylines atau tali pengencang

tenda pendakian gunung pasti akan mempunyai tali-tali pengencang dibagian tertentu yang berguna untuk ketahanan tenda dalam menghadapi angin di gunung. tali-tali ini umumnya oleh pabrik tenda ditempatkan pada titik-titik frame konstruksi tenda yang berguna memberikan kekuatan tambahan pda frame agar tidak patah.


6. Ruang penyimpanan

Teras atau istilah kerennya vestibule tenda, adalah bonus istimewa untuk tenda pendakian gunung, karena selain bisa dijadikan tempat penyimpanan barang, vestibule bisa dijadikan dapur saat cuaca jelek dan tidak memungkinkan untuk memasak di luar tenda.

Penanaman Hutan Kota Tegal bersama TNI dan Pendaki Laka-Laka




TEGAL – Dalam rangka menyambut HUT TNI ke-70, pada hari Jum’at (25/09/2015), Kodim 0712 menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon di wilayah Hutan Kota Pantai Alam Indah dan sekitarnya. Sebelum pelaksanaan kegiatan, diadakan apel yang dipimpin oleh Dandim 0712/Tegal. Dalam sambutannya, beliau mengemukakan pentingnya kepedulian dan tanggungjawab terhadap terhadap lingkungan guna mengantisipasi dan meminimalisasi dampak buruk pemanasan global. Selain itu  kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang terkordinasi dari berbagai elemen pemerintah dan masyarakat dalam merehabilitasi hutan laut yang berada di kota Tegal.

Kegiatan tersebut tak hanya diikuti oleh jajaran TNI AD, AL dan AU, tetapi juga melibatkan beberapa pihak dan instansi seperti BLH Kota Tegal, POLRES Tegal kota, serta masyarakat setempat. Komunitas Pendaki Laka-laka sebagai salah satu komunitas pendaki dan pecinta alam di Kota Tegal pun mendapat undangan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang terintegrasi dari berbagai elemen ini menanam sejumlah pohon laut berupa 200 cemara laut dan 200 tanaman bakau.



Pendaki laka-Laka, sebagai salah satu komunitas pendaki Tegal yang juga mencanangkan program peduli lingkungan, menyambut baik dengan antusiasme tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Diharapkan kegiatan penanaman pohon semacam itu bisa menjadi kegiatan percontohan yang dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Penanaman pohon bakau dan cemara laut dapat memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah sebagai pencegah terjadinya abrasi dan sebagai pelindung pantai apabila terjadi badai laut atau ombak besar. Sifat tanaman bakau yang mampu menambat racun dan menyerap zat karbon juga menjadikannya sebagai tanaman yang bermanfaat untuk mengurangi pencemaran air laut maupun pencemaran udara.



Keikutsertaan Komunitas Pendaki Laka-laka dalam kegiatan penanaman pohon tersebut juga menjadi salah satu langkah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dalam diri setiap anggotanya. Dan ke depannya, Komunitas Pendaki Laka-laka memiliki harapan besar untuk dapat terus berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Beberapa program lingkungan hidup yang telah direncanakan di antaranya adalah kegiatan bersih pantai, pembuatan biopori, serta pengolahan sampah yang baik demi mengurangi pencemaran lingkungan.

Dengan dicanangkannya program-program tersebut, diharapkan bahwa keberadaan sebuah komunitas tak hanya menjadi satu wadah untuk menyalurkan hobi, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan atau masyarakat di sekitarnya. Berbagai informai kegiatan komunitas yang bergubungan dengan alam bebas, hiking, pendakian gunung ataupun kegiatan sosial yang sudah dilaksanakan komunitas Pendaki Laka-Laka bisa dilihat melalui blogsite :www.pendaki-lakalaka.blogspot.co.id. (Hana Chan & Alas Perdu)

Sumber : infotegal.com

Bersih Pantai Muarareja bersama Pendaki Laka-Laka

Sumpah Pemuda 1928 adalah ikrar bersatunya berbagai komponen bangsa yang diwakili kaum muda untuk merajut cita-cita Indonesia merdeka. Pada tahun 2015 ini kita memperingati 87 tahun Sumpah Pemuda. Sebuah momentum sejarah yang terus diperingati setiap tahun ini tentu harapannya tak sekadar membangkitkan romantisme belaka. Lebih dari itu, kita dituntut mengambil nilai penting agar peringatan Sumpah Pemuda benar-benar bermakna bagi pembangunan Indonesia Raya lebih khususnya dalam membangkitkan rasa nasionalisme para pemuda.



Komunitas khususnya dalam hal ini adalah Komunitas Pendaki Laka-Laka, bertujuan menampung apresiasi serta minat dan bakat pemuda dalam kegiatan positif salah satunya membangun kepedulian dalam kegiatan sosial maupun lingkungan hidup. Atas dasar itu kami menyelenggarakan Acara Bersih Pantai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai pembarep dalam program peduli lingkungan ini kami memilih Pantai Muarareja Indah (PAMUIN). Pantai Muarareja merupakan salah satu pantai berdaya tarik di Kota Tegal, lokasi pantai ini berada di Kecamatan Tegal barat.



Dalam acara yang diselenggarakan pada Minggu, 25 Oktober 2015 ini kami melibatkan berbagai pihak, diantaranya : Pokdarwis Pantai Muarareja Indah, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Muarareja, Kantor Lingkungan Hidup Kota Tegal, Diskimtaru Kota Tegal, elemen Mahasiswa, komunitas pencinta alam, serta masyarakat Tegal dan sekitarnya. Tampak hadir juga dalam kesempatan bersih pantai ini anggota TNI, Kepolisian serta anggota Dewan Pemerintahan Kota Tegal. Sungguh diluar dugaan acara ini mendapat apresiasi yang luar biasa.


Acara yang dihadiri lebih dari seratusan simpatisan ini diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh ketua umum Komunitas Pendaki Laka-laka, Indra Wiratama. Kemudian sambutan dari Kepala Kelurahan Muarareja yaitu Bapak Zaenal Azikin diikuti serah terima beberapa papan himbauan dan 25 buah tong sampah dari Komunitas Pendaki Laka-laka kepada Ketua Pokdarwis Pantai Muarareja Indah, Bapak Wage Suwardi. Papan himbauan dan tong sampah ini sendiri nantinya akan disebar sepanjang pantai Muarareja Indah. Selanjutnya kami dikerahkan menyusuri tepian pantai dengan sejumlah trashbag.


Mungkin semua orang bertanya, kenapa hari minggu? Hari libur yang otomatis banyak pengunjung. Dengan banyaknya pengunjung yang datang sekedar untuk berlibur ini kami mencoba menyentuh kesadaran para pengunjung untuk tidak hanya menikmati keindahan pantai tapi juga ikut berperan dalam menjaga alam kita ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?


Acara ditutup dengan beberapa evaluasi dari pihak kelurahan, perwakilan elemen mahasiswa maupun komunitas pecinta alam Tegal dan sekitarnya serta dari panitia dengan penuh keakraban dan canda tawa.


“Bahwa kebaikan sekecil apapun pasti akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa”, begitu kira-kira penutup yang disampaikan oleh Kepala Kelurahan Muarareja Indah, Bapak Zaenal Azikin.

(Sumber : Infotegal)



Agenda ini pun tak luput dari liputan media televisi, berikut adalah link berita agenda bersih pantai oleh Komunitas Pendaki Laka-laka


Pendaki Laka-Laka di Fokus Sore Indosiar
 


Pendaki Laka-Laka di Berita Satu
 


Membangun Tenda Darurat dari Flysheet


Sebagai pengiat kegiatan di alam bebas pasti selalu dihadapkan dengan berbagai resiko yang ada. Baik resiko yang disebabkan karena kelalaian kita ataupun karena kondisi dan cuaca alam yang kita hadapi. Karena itulah persiapan, perencanaan dan pengetahuan yang baik sangat diperlukan sebelum kita melakukan kegiatan di alam bebas, khususnya mendaki gunung. Dengan persiapan, perencanaan dan pengetahuan yang baik, kita dapat meminimalisir resiko terburuk yang akan terjadi. Dan jika itu terjadi kita sudah siap dengan teknik dan cara survival yang kita miliki sebelumnya.

Survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

Pengetahuan dan tehnik survival harusnya difahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka, hingga apabila suatu saat ia mengalami kondisi ini, paling tidak ia telah mempunyai gambaran serta tindakan apa saja yang harus dilakukannya. Survival kit (peralatan yang digunakan dalam kondisi darurat) setidaknya kita bawa ketika mendaki gunung. Survival kit ini berisi barang-barang kecil yang amat vital harus tersedia seperti lampu senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Flysheet yang berbobot ringan juga sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat atau survival.

Flysheet adalah lembaran bahan tahan air (waterproof) yang biasa digunakan sebagai bagian dari luar tenda. Kini flysheet dijual bebas dalam bentuk lembaran dan bisa juga digunakan sebagai alas tenda. Dalam kondisi darurat, flysheet ini dapat digunakan sebagai tenda untuk berlindung dari terpaan panas, angin bahkan air hujan. Seni membangun tenda darurat dengan menggunakan flysheet biasa disebut dengan "Tarp Tent". Ada beberapa model atau teknik membuat tarp tent dengan flysheet ini.

Berikut ada 4 model tarptent dengan menggunakan flysheet ukuran 3x3 meter




 
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Model tarp tent ini tentunya menyesuaikan dengan gear yang kita bawa serta kondisi dilapangan. Ketika mendirikan tarp tent ini tentunya kita membutuhkan beberapa media pendukung yang ada di sekitar kita seperti tali, pasak, trekkingpole, batang kayu ataupun dahan pohon.

Berikut adalah tutorual membuat tarptent dengan bahan flysheet ukuran 3x3 meter


Selamat mencoba ....Salam Lestari

Fun Games bersama Pendaki Laka-Laka

FUN GAMES

"DOSA PL"


Agenda Acara : Fun Game Pendaki Laka-Laka
Pelaksanaan : 21 Februari 2016
Lokasi : Tanjung Kodok, Pantai Martoloyo Indah Tegal

Ada saatnya kita rindu bermain layaknya ketika masih kanak-kanak dulu. Agenda Fun Games "Dosa PL - Dolan Sareng Pendaki Lala-Laka" kali ini digagas sebagai sarana meluapkan keceriaan , kerjasama kekompakan, kepemimpinan, rasa saling pengertian dan memaafkan antar sesama.

Dengan atusias semua peserta agenda ikut andil dalam permainkan yang dipandu oleh rekan-rekan dari Pendaki Laka-Laka. Beberapa permainan yang disajikan antara lain jembatan cinta, buang mantan, cincin kawin, estafet asmara, bola cinta dan pipa bocor.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ikatan silaturahmi, rasa kekompakan, kepemilikan dan kepemimpinan tercipta dengan baik, khususnya di keluarga besar Pendaki Laka-Laka



















Alternatif Masakan Sehat Ketika Mendaki

Sudah sedari dulu, mungkin mie instant menjadi salah satu andalan menu utama ketika melakukan pendakian ataupun kegiatan camping. Sebenarnya mie instant memiliki kekurangan terutama ketika dikonsumi saat mendaki.  Mie instant hanya memberikan sedikit energi, sedangkan energi yang kita butuhkan sangatlah tinggi ketika melakukan pendakian.

Tidak mau ribet dengan bawaan sayur mentah atau bahkan binggung proses pembuatannya, membuat para pendaki malas untuk membuat menu sehat ketika mendaki. Tetapi dengan cara yang murah dan bumbu-bumbu yang tidak sulit didapat, kita bisa membuat menu yang layak dikonsumsi saat mendaki.

Sayur oseng kacang panjang atau oseng buncis merupakan salah satu contoh sayuran yang mudah dibuat dengan peralatan pendakian yang sederhana serta bumbu yang mudah didapat. Berikut adalah resep sederhana masakan Oseng Kacang Panjang yang bisa menjadi alternatif menu sehat selama mendaki gunung.

Bahan-Bahan :
10 helai Kacang Panjang
1 buah tempe dipotong dan digoreng dahulu setengah matang
3 sdk makan minyak goreng
2 sdk makan kecap manis
Air secukupnya

Bumbu
1 bh cabe merah diiris
4 bh cabe rawit diiris
2 buah bawang merah diiris halus
1 buah bawang putih diiris halus
1 lbr daun salam
Laos secukupnya dikeprek
Garam secukupnya

Langkah-langkah :
1.    Siapkan alat masak, bahan serta bumbu-bumbunya


 
2.    Potong kacang panjang kecil-kecil sesuai selera

3.    Siapkan bumbu-bumbunya


3.    Tuangkan minyak goreng dan panaskan


4.    Masukan bumbu-bumbu tadi dan tumislah

5. Masukan kacang panjang yang sudah dipotong-potong dan aduklah sampai rata


6.    Tambahkan tempe setengah matang yang sudah dipotong kecil-kecil


7.    Tambahkan air dan garam secukupnya



8.    Tambahkan kecap


8.    Aduk sampai rata dan tunggulah sampai matang
9.    Hidangkan dengan nasi hangat untuk 2-3 orang pendaki


Begitu mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam membuatnya. Sayur oseng kacang panjang ini bisa menjadi menu istimewa serta memberikan energi yang besar di ketinggian sana. Selamat mencoba…

Artcle & Photo by : Alas Perdu

Rute Pendakian Gunung Slamet Jalur Sawangan



Gunung Slamet (3.428 meter dpl.) adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru
Jalur pendakian terpopuler adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain adalah dari Baturraden dan dari Desa Gambuhan, Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari di Kabupaten Pemalang. Selain itu ada pula jalur Dhipajaya yang terletak di Kabupaten Pemalang. 

Jalur pendakian lainnya yaitu melalui jalur Kaliwadas di kabupaten Brebes sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tegal jalur pendakian melalui Basecamp Guci di objek wisata pemandian air panas Guci. Meskipun terjal, rute ini menyajikan pemandangan yang paling baik. Kawasan Guci dapat ditempuh dari Slawi menuju daerah Tuwel melewati Lebaksiu. Selain jalur Guci (Kabupaten Tegal), pendakian bisa melaui jalur Sawangan. Jalur ini berdekatan dengan jalur Kalidawas. Kurang lebih sekitar 400 meter dari Basecamp Kalidawas (Kabupaten Brebes), kita akan bertemu dengan Basecamp Sawangan (Kab. Tegal).


Jalur pendakian Sawangan bisa dibilang merupakan jalur baru untuk menuju titik puncak gunung Slamet. Akses menuju Basecamp Sawangan cukup mudah, terlebih menggunakan kendaraan pribadi.




Dari Jakarta :
Dari arah Jakarta menuju Tegal dan dilanjutkan arah Lebaksiu/Slawi (Kabupaten Tegal) dan kepertigaan Yomani  Lebaksiu (Kab. Tegal).

Dari Purwokerto :
Dari arah Purwokerto menuju ke Ajibarang dilanjutkan ke arah Margasari dan menuju Tegal. Sebelum masuk Kota Tegal bertemu dengan pertigaan Yomani Lebaksiu (Kab. Tegal)


(Pertigaan Yomani)
Dari pertigaan Yomani Lebaksiu bisa langsung menuju ke pertigaan Bojong-Bumijawa. Butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di pertigaan Bojong – Bumijawa.




(Pertigaan Bojong - Bumijawa)

Di pertigaan ini ambilah jalan raya yang menuju ke Bumijawa (belok kanan). Perjalanan diteruskan menuju Basecamp Sawangan, melewati jalananan menuju Curug Cantel dan naik mengikuti jalanan aspal yang ada.

(Pintu masuk Jurug Cantel)
Jalan aspal makin menanjak melewati perkebunan dan hutan pinus hingga sampai di pertigaan jalan. Ambil jalan yang kekiri yaitu yang menuju Basecamp Kalidawas dan Basecamp Sawangan.


Dari pertigaan ini jalanan mulai rusak. Hati-hati ketika menggunakan kendaraan roda dua karena banyak bebatuan dan jalan berlubang. Kurang lebih 2 km kita sampai di Basecamp Kaliwadas. Terus naik saja mengikuti jalan aspal dan sekitar 400 meter dari Basecamp Kalidawas kita akan tiba di Basecamp Sawangan.

Basecamp sawangan tepatnya terletak di :
Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijaw Kabupaten Tegal. Desa ini merupakan desa tertinggi di wilayah Kabupaten Tegal. Jarak Dukuh Sawangan Desa Sigedong hanya 6,5 km dari puncak gunung slamet. Sehingga bila gunung slamet mengeluarkan letusan abu dan arah angin ke barat maka warga Dukuh Sawangan otomatis kena abunya.

Basecamp – Pos 1 (1jam)



Perjalanan dimulai pukul 09.30 wib melewati jalan aspal penduduk, melewati masjid Darussalam

Masjid Darussalam - Dk. Sawangan

Dilanjutkan dengan melewati perkebunan atau ladang penduduk

Kurang lebih setengah jam kemudian kita sampai di pertigaan dan memasuki hutan pinus.

Sampai di pertigaan ini, ambil jalur yang ke arah kanan menuruni hutan pinus.


Perhatikan jalans setapak, di tengah perjalanan bertemu dua jalur yan satu datar menuju ke ladang dan satunya jalan turunan cukup terjal. Ambil jalur yang turun melewati ilalang dan sungai kecil.

Kurang lebih butuh waktu satu jam untuk sampai di Pos I

Pos 1 – Pos 2 (1,5 jam)

Perjalanan masih melewati tanaman perdu yang cukup lebat, bahkan ada yang setinggi hampir 1 meter.

Perhatikan jalur dengan baik, karena tanaman perdu (semak-semak) menutupi jalur pendakian. Sepanjang perjalanan menuju pos 2 kita pertemu tanaman perdu dengan batang dan daun yang berduri. Orang awam biasa menyebutnya  Badotan. Dalam bahasa Biologi sering disebut Ageratum Conyzoides.


Dianjurkan menggunakan celanan lapangan, gaiter dan manset untuk mencegah duri langsung menusuk kulit kita. Durinya sangat kecil, tetapi efeknya luar biasa. Kulit bisa gatal-gatal dan memerah dan kalau dibiarkan akan membentol. Kurang lebih perjalanan menuju pos 2 selama 1,5 jam

Pos 2 – Pos 3 (1 jam 15 menit)


Perjalanan dilanjutkan menuju pos 3 masih menjumpai tanaman jenis perdu dan pepohonan hutan tropis yang penuh dengan lumut. Kurang lebih 1 jam 15 menit kita sampai di Pos 3

Pos 3 – Pos 4 (1 jam 45 menit)

Perjalanan diteruskan turun, menjumpai sungai kecil dengan air yang sangat bersih dan bertemu pertigaan. Tampak pipa milik warga air di samping sungai ini.

Ambil jalur kanan dengan medan naik yang cukup terjal dan licin. Dianjurkan persiapkan webbing secukupnya untuk memudahkan proses pendakian.


Di tengah perjalanan kita bertemu beberapa selter yang cocok untuk beristirahat sejenak.

Pos 4 – Pos 5 (1 jam 20 menit)


 Dari Pos 4 plawangan gunung Slamet tampak terlihat jelas.
Jalan dilanjutkan menurun lereng. Selang beberapa meter dari pos 4 ada persimpangan jalan. Ambil jalur yang belok ke kiri karena jalur yang ke arah kanan buntu.Menuju Pos 5 medan pendakian lumayan licin dengan didominasi pepohonan hutan tropis khas Indonesia. Perjalanan menanjak, adakalanya turun melewati sungai kecil.

Pendakian jalur Sawangan kita akan sering menjumpai turunan karena jalur pendakian ini memang melewati sisi lembah gunung Slamet. Disini mulai dijumpai pohon tumbang yang melintang di jalur pendakian.




Kurang lebih butuh waktu 1 jam 20 menit untuk sampai di Pos 5

Pos 5 – Pos 6 (1,5 jam)


Perjalanan makin menanja dan kita akan melewati turunan dan  sebuah sungai mati yang cukup besar.

Berhati-hatilah karena turunan cukup curam dan dilanjutkan tanjakan yang cukup terjal.


Ditengah perjalanan kita akan bertemu batu tebing besar di sisi kanan jalur pendakian. Ini sebagai pertanda tidak lama lagi kita akan tiba di Pos VI atau camp area terakhir menuju titik puncak. Kurang lebih 1,5 jam kita tiba di Pos 6 (Camp Area)

Pos 6 - Puncak


Pos 6 jalur Sawangan merupakan Plawangan gunung Slamet via Sawangan. Di camp area ini cukup memuat 5-6 tenda kapasitas 4 orang
.

Kalau kita naik sedikit bisa menjumpai area yang cukup luas, berdekatan dengan camp area atau plawangan jalur Kaliwadas. Dari camp arena ambilah lajur kanan sebelah area jalur lahar / watu areng. Area bebatuan ini sangat rentan karena berupa bongkahan batu yang belum padat sisa dari erupsi gunung Slamet beberapa tahun lalu. Jika kita ambil sisi kiri watu areng maka kita akan menjumpai jalur pendakian Puncak Guci.

(Area watu areng aliran lahar)

Teruslah ambil sisi kanan untuk menuju Puncak Sawangan. Medan menuju puncak sangat terjal, berbeda dengan jalur Bambangan atau Guci. Medan Sawangan tingkat kemiringan lumayan curam. Diajurkan hanya membawa daypack kecil bersisi makanan ringan dan air secukupnya untuk menuju puncak (summit attack).
Tim kami bersebelas, kali ini melakukan pendakian lintas jalur sehingga mau tidak mau seluruh tas carrier berisi peralatan dan logistic selama pendakian kita angkut naik menuju puncak. Ini menambah beban pendakian menuju puncak makin berat.

Lagi-lagi webbing kita gunakan sebagai alat bantu pendakian, karena medan yang dilalui cukup terjal dengan bebatuan yang rentan longsor. Perhatikan pijakan kaki kita, dan pastikan menumpu pada bebatuan padat yang telah tetanam kokoh. Jika tidak bebatuan besar yang kita pijak bisa terlepas dan mengelinding bebas jatuh ke bawah. Ini sangat membahayakan tim serta pendaki lain yang di bawah.


Di tengah perjalanan kita akan pertemu medan bebatuan dan berpasir. Ini sebagai pertanda pertemuan jalur pendakian jalur Sawangan dan jalur Kaliwadas. Disini kita akan bertemu pendaki lain dari jalur Kaliwadas yang akan naik atau baru saja turun dari puncak.
Berhati-hatilah ketika menginjak jalur berpasir. Gunakan sepatu trekking standar dengan outsol yang cocok untuk medan pendakian di Indonesia pada umumnya.


Mendekati titik puncak medan makin terjal, pastikan penggunaan webbing dengan baik terutama tim yang membantu di atas karena bebatuan rentan lepas.

Kurang lebih tim kita membutuhkan waktu 2 jam perjalanan dari Pos 6 menuju puncak Sawangan dengan catatan seluruh anggota tim memanggul tas carrier lengkap dengan isinya hingga puncak. Sebuah pendakian yang cukup melelahkan terbayarkan sudah.
Puncaaaaaakkkkk ............................


Puncak Sawangan tidak begitu luas,kurang lebih selebar 1-2 meter dengan tebing curam ke arah bawah kawah.

Ketika kami tiba di puncak kondisi angina sangat kencang dan kabut cukup tebal. Pandangan bawah kawah sama sekali tidak tampak. Kami memutuskan tidak berlama-lama di puncak Sawangan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Kurang lebih hanya 10 menitan kami berada di sana dan perjalanan dilanjutkan turun melintasi jalur yang berbeda (jalur Guci).


Angin dan kabut tebal makin terasa dan kami bergegas terus melangkah. Kurang lebih 300 meter kita akan bertemu Tugu Surono (Puncak tertinggi Gunung Slamet 3.428 mdpl). Perjalanan dilanjutkan menyusuri tepian kawah puncak Slamet bertemu puncak jalur Baturaden.



Perjalanan diteruskan menyusuri bebatuan dan naik menuju puncak Bambangan. Perjalanan litas sangat menguras tenaga terlebih dengan beban yang harus kita panggung terus selama perjalanan.


Sampai di Puncak Bambangan kita menyempatkan diri untuk memasang plakat yang kita bawa (buat) dari Tegal.


Akhirnya Plakat puncak Slamet 3.428 mdpl bisa terpasang rapih di Puncak Bambangan



Satu lagi puncak yang harus dilewati, yaitu puncak Guci. Kami kembali menuruni puncak Bambangan melewati bebatuan dan segara wedi.

(Segara Wedi)


Aroma belerang sangat terasa sepanjang perjalanan menuju puncak Guci. Kabut tebal yang sebelumnya menyelimuti wilayah puncak gunung Slamet kini mulai berkurang.

(Puncak Guci)

Kawah gunung Slamet-pun terlihat sangat jelas dari puncak Guci. Sebuah pemandangan yang indah jika kita lewatkan.

Amazing sekali……sebuah perjalanan lintas jalur pendakian gunung Slamet yang luar biasa. Bisa mengelilingi kawasan puncak dan berada di beberapa titik-titik puncak gunung Slamet sebuah pengalaman yang sangat istimewa. Sebuah agenda tutup tahun dan pembuka tahun 2017 yang luar biasa bersama bersama tim dari Komunitas Pendaki Laka-Laka Tegal yang WOW .....

Happy New Year 1 Januari 2017, semoga segala impinan kita kan tercapai di tahun ini serta dimudahkan jalannya. Amin.
SALAM LESTARI

Hasil Trekking Map GPS jalur sawangan :


 







Story & Photo by :  Alas Perdu