Monday, July 7, 2014

Hypotermia Pendakian




Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35°C.
Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
  • Suhu yang ekstrim. 
  • Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
  • Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.

Gejala Hypothermia antara lain :
  • Menggigil.
  • Dingin, pucat, kulit kering. 
  • Bingung, sikap - sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi 
  • Jatuh kesadaran.
  • Bernapas pelan dan pendek.
  • Denyut nadi yang pelan dan melemah.


Gejalanya Dilihat dari Suhunya:
  • 37°: Adalah suhu normal 
  • 36° - 35°: Menggigil dengan disertai bulu roma berdiri, namun masih bisa terkendali. Mempengaruhi gerak langkah menjadi lamban dan koordinasi tubuh mulai terganggu 
  • 35°: Menggigil hingga tidak terkendali 
  • 35° - 33°: Pengambilan keputusan dan koordinasi tubuh mulai kabur, langkah kaki sering tersandung, berbicara kasar (dipaksakan untuk keras)
  • 33°: Tubuh semakin menggigil. Denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun 
  •  32° - 29°: Menggigil berhenti. Kebingungan meningkat, meracau, ingatan hilang, gerakan tersentak sentak, biji mata mulai membesar.\
  • 29° - 28°: Otot menjadi kaku, biji mata membesar, denyut nadi melemah dan tidak teratur, tarikan nafas melemah, warna kulit tubuh kebiru biruan, tingkah laku kacau, menuju ke arah tidak sadar 
  • 27°: Pingsan dan biji mata tidak lagi menjawab gerakan cahaya, kehilangan gerakan spontan tampak seperti telah meningal
  • 26°: Koma yang sangat darurat, suhu tubuh mulai menurun dengan cepat sekali 
  •  20°: Denyut jantung berhenti

Penanganannya : 
  • Jangan biarkan orang yang terkena hipotermia tidur, karena hal ini dapat membuatnya kehilangan kesadaran sehingga tidak mampu lagi menggangatkan badannnya sendiri. Menggigil adalah usaha secara biologis dari badan untuk tetap hangat, karena itu usahakan untuk tidak tidur.
  • Berilah minuman hangat dan manis kepada si penderita hipotermia.
  • Bila baju yang di pakai basah segera mungkin gantilah dengan baju yang kering.
  • Usahakan untukmencari tempat yang aman dari hembusan angina, misalnya dengan mendirikan tenda atau pelindung lainnya.
  • Jangan baringkan si penderita di tanah dan usahakan agar memakai alas kering dan hangat.
  • Masukkanlah si penderita ke dalam kantong tidur. Usahakan agar kantong tidur tersebut di hangatkan terlebih dahulu ke dalam kantong tidur tersebut. Ingat, memasukkan penderita hipotermia ke dalam kantong tidur yang dingin tidak akan memadai karena badan si penderita tidak akan dapat lagi menghasilkan panas yang mampu menghangatkan kantong tidur tersebut.
  • Letakkan yang di isi dengan air hangat (bukan panas) ke dalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur.
  • Bila kantong tidur cukup lebar, maka panas badan orang yang masih sehat dapat membantu si penderita secara langsung, yaitu dengan tidur berdampingan di dalam satu kantong tidur. Kalau mungkin, dua orang masih sehat masuk ke dalam kantong tidur rangkap dua, kemudian si penderita di selipkan di tengah tengahnya.
  • Kalau dapat buatlah perapian di kedua sisi si penderita. 
  • Segera setelah si penderita sadar berikanlah makanan dan minuman manis, karena hidrat arang merupakan bahan baker yang cepat sekali menghasilan panas dan energi

0 comments:

Post a Comment