Untuk mendaki gunung, beberapa hal (tips) yang harus diperhatikan, khususnya bagi kamu yang baru pertama kali melakukan pendakian. antara lain:
Perencanaan pendakian
Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait (termasuk orang tua atau pacar).
Kesiapan fisik dan mental
Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin.
Penguasaan medan dan rute
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan hapal rute pendakian.
Perlengkapan yang mencukupi tapi tidak memberatkan
Membawa perlengkapan yang mencukupi merupakan tips selanjutnya. Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantaranya; tas rangsel khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag (kantong tidur), baju ganti, senter dan alat penerangan, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi (seperti hape), tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.
Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier (tas rangsel) hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung
Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.
Bahan makanan yang mencukupi
Tips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.
Memperoleh izin dan melapor pada Pos Pendakian
Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di Pos Pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.
Tidak merusak alam
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandal), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak nonorganik.
Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di Pos Pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam; jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan.
Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.
Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang.