Monday, July 17, 2017

Rute Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Slamet via Bambangan



Tak terasa kini kita memasuki musim penghujan. Mendaki gunung dimusim penghujan mungkin mempunyai tantangan tersendiri. Bagi mereka kaum “pendaki” musim penghujan bukanlah suatu alasan untuk tidak mendaki gunung. Asalkan dengan memperhatinan safety prosedur dan persiapan pendakian yang matang, kegiatan mendaki gunung di musim hujan bisa dilakukan.

Ketika tetesan air hujan mulai menghiasi muka bumi, kami dari Komunitas Pendaki Laka-Laka yang terdiri dari tujun personil (Syamsul Arifin, Agus Eong, Arif, Alas Perdu, Zulfikar, Afan, Via) melaksanakan pendakian ke Puncak Gunung Slamet. Jalur pendakian yang kami pilih kali ini yaitu melalui jalur Bambangan di Kabupaten Purbalingga. Jalur Bambangan merupakan jalur terpopuler untuk pendakian, karena jalur Bambangan merupakan jalur terpendek. Sehingga jalur ini sering dipilih para pendaki yang mendaki ke puncak gunung Slamet.

Perjalanan kami mulai dari Basecamp (BC) Pendaki Laka-Laka di Jalan Kaligung 29 Tegal. Malam harinya sebelum tim diberangkatkan, seperti biasa kami melalukan briefing persiapan dan kesiapan tim. Tim bermalam di BC Pendaki Laka-Laka untuk mempermudah pemberangkatan diesok harinya. Peralatan dan perlengkapan dicek ulang untuk memastikan semua bisa berjalan dengan lancar ketika digunakan..

Pagi harinya 28 November 2015 kami memulai perjalanan sekitar pukul 06.30 wib dengan menggunakan kendaraan roda dua.. Dari kota Tegal perjalanan dilanjutkan  ke Slawi menuju Jatinegara melewati jalanan yang ternyata telah selesai diperbaiki. Jalanan di kawasan perbukitan Jatinegara begitu mulus sehingga mudah untuk dilewati kendaraan bermotor. 
Perjalanan diteruskan menuju Randudongkal, melewati Belik dan dilanjutkan ke arah Purbalingga. Kurang lebih sekitar 1 km dari gerbang selamat datang di Kabupaten Purbalingga, kita akan bertemu pertigaan Serayu menuju area wisata Goa Lawa. Pertigaan ini ditandai dengan patung kelelawar besar sehingga bisa digunakan sepagai tanda dan memudahkan kita untuk menuju lokasi basecamp Bambangan. Perjalanan diteruskan melewati jalan aspal perkampung dan melewati hutan pinus. Kurang lebih butuh waktu 20 menit dari pertigaan Serayu akhirnya kita sampai di Basecamp Bambangan.

Kisaran pukul 10.00 pagi kita sampai di Basecamp Bambangan. Kami sempatkan untuk istirahat setelah melakukan perjalanan jauh.


Simaksi pendakian gunung Slamet sebesar Rp. 5.000 / orang. Boleh dibilang masih cukup murah untuk seukuran gunung Slamet. Banyak para pendaki termasuk kami yang penasaran dengan panorama kawah baru gunung Slamet. Inilah yang membuat mengapa pamor gunung Slamet di penghujung tahun 2015 naik setelah jalur pendakian dibuka di bulan September tahun 2015 kemarin.

Selesai isoma kami mulai melakukan pendakian sekitar pukul 12.30 wib. Baru saja beberapa langkah kami melewati gapura pendakian, hujan deras mengguyur kami. Tim dan beberapa rombongan lain terpaksa meneduh di salah satu rumah penduduk. Setengah jam kemudian hujan mulai mereda dan kami melanjutkan perjalanan. 

Seperti biasanya saya selalu setia dengan selembar kertas dan pena yang menemani sepanjang perjalanan ini. Sebuah catatan perjalanan mungkin dianggap remeh untuk beberapa pendaki. Tetapi bagi saya sebuah catatan perjalanan penting artinya. Ini bisa menjadi bagian cerita yang bisa kami bagi untuk teman-teman. Catatan perjalanan bahkan panduan bagi pendaki lain ketika melakukan pendakian di jalur yang sama.


Basecamp - Pos I
Pondok Gembirung
Dari basecamp menuju Pos 1 kita akan melewati jalan aspal, pemukiman penduduk, perkebunan warga serta lapangan. Jalur yang dilewati masih banyak ditemui pohon pinus.

Kurang lebih butuh waktu 1,5 jam untuk sampai di Pos 1. Di pos satu terdapat bangunan permanen. Di Pos ini para pedagang biasa menyediakan makanan dan minuman hangat untuk para pendaki.

Pos 1 – Pos II
Pondok Walang
Salu rmenuju Pos 2 akan lebih menanjak dari sebelumnya. Vegetasi hutan mulai rapat dan jarang ditemui area lapang. 
Kurang lebih butuh waktu 1 jam untuk sampai di Pos 2. Pos 2 memiliki dataran yang cukup luas.


Pos II – Pos III
Pondok Cemara
Menuju Pos 3 medan menanjak tetapi tidak seberat ketika kita Pos 1 menuju Pos 2. Kurang lebih sekitar 20 menit dari Pos 2 terdapat pertemuan jalur pendakian dari pemalang. Perhatikan jalur percabangan ini terutama ketika kita turun. Jalur menuju pos 3 melewati hutan yang cukup lebat dan semak-semak.
 Kurang lebih sekitar 1 jam kita sudah sampai di Pos III. Di pos 3 area kemah tidak seluas di Pos 2.


Pos III – Pos IV
Samaranthu
Salur menuju pos IV medan menanjak dan masih didominasi hutan lebat. Di Pos 4 konon dikatakan kawasan angker karena itu area ini biasa disebut Pos Samaranthu (Hantu yang tidak terlihat). Butuh waktu 1 jam untuk sampai di Pos 4. 


Pos IV – Pos V
Samyah Rangkah
Sekitar pukul 21.00 wib kami tiba di Pos 4. Kami langsung melanjutkan perjalanan mencari shelter yang cocok untuk mendirikan 2 buah tenda kami. Sekitar 10 menit kami menemukan shelter yang cukup luas dan memutuskan untuk makan malam dan bermalam.

Setelah istirahat cukup perjalanan dilanjutkan sekitar pukul 04.00 wib. Cuaca tampak cerah. Jalur menuju pos 5 kawasan didominasi oleh hutan lamtoro.
 Kurang lebih butuh waktu ½ jam untuk sampai di Pos 5. Di pos 5 terdapat sumber mata air. Arah menuju mata air dari pos 5 ambil jalan setapak turun, kurang lebih 10 menit. Sayangnya di musim hujan airnya tampak keruh.. Hati-hatila di Pos 5, karena pos 5 banyak babi hutan yang sering berkeliaran,



Pos V – Pos VI
Samyang Katebonan
Jalur menuju pos VI didominasi hutan lamtoro, vegetasi mulai berkurang. Kurang lebih butuh waktu ½ jam untuk menuju pos 6.


Pos VI – Pos VII
Samyang Kendit
Jalu rmenuju pos 7 banyak dijumpai pohon-pohon pendek, lamtoro. Trek mulai terbuka dan pemandangan yang cukup indah bisa dilihat sepanjang perjalanan menuju pos 7.

Sekitar ½ jam kita sudah sampai di Pos 7. Pos 7 merupakan pos favorit untuk mendirikan tenda. Selain tedapat bangunan permanen, disini areapun cukup luas dan dekat dengan kawasan puncak gunung Slamet. Kebetulan ketika kami melakukan pendakian, di Pos 7 terdapat pedangan makanan dan minuman hangat.


Pos VII – Pos VIII
Samyang Jampang
Menuju pos VIII kita akan melewati jalur menyerupai lorong.

Medan yang dilewati bebatuan dan terdapat pasir. Pepohonan masih didominasi oleh pohon lamtoro.. Kurang lebih butuh waktu ½ jam untuk menuju pos 8



Pos VIII – Pos IX
Pelawangan
Ini merupakan batas vegetasi. Jalur menuju pelawangan didominasi oleh bebatuan dan serta krikil.

Pemandangan sudah terbuka. Sunrise dapat terlihat sangat indah dari Pelawangan ini. Di pelawangan tedapat papan besar berlubang dan berwana orange.


 Papan ini digunakan sebagai penunjuk arah ketika pendaki turun dari puncak. Papan ini memudahkan pendaki agar tidak tersesat atau keluar dari jalur yang semestinya. Sekitar ½ jam kita akan sampai di pos 9.Pelawangan

Pos IX – Puncak
Jalur menuju puncak berupa krikil, bebatuan lepas. Bebatuan dan krikil ini rawan longsor. Untuk standar safety, sebaiknya gunakan sepatu trekking, sehingga memudahkan kita ketika bertemu trek seperti ini.


Ketika kami menuju puncak suasana yang sebelumnya cerah, berubah berkabut. Pandangan mata hanya sekitar 5 meter karena tertutup kabut. Sinar matahari tampak malu menampakan jati dirinya.


Angin mulai berhembus sangat kencang. Ketika kita berdiam terlalu lama hawa dingin menusuk hingga kedalam. Area ini memang rawan badai karena berada di tempat terbuka.


Butuh waktu 1,5 jam untuk mencapai puncak gunung

Dan sekitar pukul 07.00 wib kami bertujuh tiba di titik tertinggi di Jawa Tengah “Puncak Gunung Slamet”. Alhamdulillah....., kebahagiaan menyertai tim kami, meski kondisi di puncak badai. Kabut menutupi area sekeliling kami. Pemandangan tidak tampak sama sekali kerena jarak pandang yang terlalu dekat karena tertutup kabut.


Tim memutuskan untuk beristirahat dan mengabadikan moment kebersamaan di puncak gunung Slamet. Kawah baru gunung yang seharusnya tampak indah dan berwarna, kai ini sama sekali tidak terlihat. Berjalan di puncak terasa sangat berat karena badai begitu kencang. Bendera komunitas kamipun sulit dibentangkan karena angin yang sangat kencang.



Karena kondisi badai, sekitar pukul 08.00 wib kami meutuskan untuk turun dan tidak berlama-lama di puncak. Hawa dingin dan angina kencang sangat menusuk badan kami. Terlalu lama di puncan bisa mnengakibatkan stamina dan kondisi tubuh akan menurun



Sebuah perjalanan yang istimewa bersama rekan satu komunitas Pendaki Laka-Laka. Kebersamaan kami tampak indah, berkesan dan nyata ketika kita berbagi. Sebuah persiapan, pengetahuan dan pengalamanlah yang membuat kita untuk tetap hidup. Hidup sebagai “mountaineer” yang mungkin akan terus mengalir di darah kami. Jangan pernah lelah untuk terus menapaki indahnya bumi ini….Indonesia

Story by : Alas Perdu

Saturday, February 11, 2017

Tips Memilih Tenda

1. Tinggi Tenda

Tenda untuk pendakian gunung cenderung konstruksinya lebih rendah dari pada tenda untuk camping, ini dikarenakan untuk lebih tahan terhadap tiupan angin yang lebih kencang didaerah ketinggian gunung ketimbang lokasi camping yang berada lebih rendah di kaki gunung. Pilihlah tenda yang lebih rendah konstruksinya.


2. Bahan tenda

Perhatikan bahan tenda pilihlah yang dari nylon jangan pilih tenda yang terbuat dari kain katun bahan bagian dalamnya (inner) terbuat dari katun, jika tenda ini dipakai
digunung yang tinggi yang bersuhu lembab akan sangat dingin sekali, tenda ini tidak bisa memberikan isolasi yang baik bagi penghuninya. Tenda dengan bahan jenis ini hanya cocok dipakai untuk camping.


3. Lembar Flysheet

Tenda untuk pendakian gunung harus mempunyai lembar flysheet nya, kecuali tenda yang single tent yang terbuat dari bahan breathable garmen yang bisa menahan air tapi kondensasi dalam tenda bisa keluar. seperti tenda keluaran merek Bibler akan tetapi harga tenda dengan bahan jenis seperti ini mahal sekali, dan kebanyakan tenda Bibler ini
dipakainya di gunung-gunung tinggi bersalju. Di Indonesia banyak sekali tenda camping yang dijual tenda ini umumnya tidak memiliki flysheet, kalaupun ada pendek sekali bahkan cenderung hanya seperti hiasan, seperti misalnya tenda merek bestway yang banyak dijual di beberapa toko di jakarta. Flysheet sangat berguna untuk melindungi tenda bagian dalam dari hujan, flysheet yang bagus adalah yang menutup tenda hingga kebawahnya. Hindari memakai tenda camping yang tidak mempunyai flysheet karena sewaktu dipakai di gunung dengan cuaca yang lembab saja tenda tersebut cenderung bagian dalamnya akan menjadi lembab dan sangat buruk untuk kesehatan pendaki didalamnya.


4. Jarak flysheet dan bagian dalam tenda

Perhatikan juga jarak antara flysheet dan diding tenda, jarak yang bagus adalah satu jengkal karena dengan begitu bagian dalam tenda tidak menempel dengan flysheet dan jika hujan lebat bagian dalam tenda tidak ikut basah oleh flysheet, yang bisa menyebabkan kebocoran juga, jarak yang bagus antara flysheet dan bagian dalam tenda akan memungkinkan uap kondensasi dari dalam tenda hilng tertiup angina sehingga tidak tertampung di bagian dalam flysheet yang water proof, Jika tertampung dibagian dalam flysheet akan berubah menjadi titik air dan kembali jatuh kebagian dalam tenda. Kadan inilah yang kita sangka tenda bocor sewaktu hujan, padahal tendanya tidak bocor atau
bolong sama sekali 


5. Guylines atau tali pengencang

tenda pendakian gunung pasti akan mempunyai tali-tali pengencang dibagian tertentu yang berguna untuk ketahanan tenda dalam menghadapi angin di gunung. tali-tali ini umumnya oleh pabrik tenda ditempatkan pada titik-titik frame konstruksi tenda yang berguna memberikan kekuatan tambahan pda frame agar tidak patah.


6. Ruang penyimpanan

Teras atau istilah kerennya vestibule tenda, adalah bonus istimewa untuk tenda pendakian gunung, karena selain bisa dijadikan tempat penyimpanan barang, vestibule bisa dijadikan dapur saat cuaca jelek dan tidak memungkinkan untuk memasak di luar tenda.

Penanaman Hutan Kota Tegal bersama TNI dan Pendaki Laka-Laka




TEGAL – Dalam rangka menyambut HUT TNI ke-70, pada hari Jum’at (25/09/2015), Kodim 0712 menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon di wilayah Hutan Kota Pantai Alam Indah dan sekitarnya. Sebelum pelaksanaan kegiatan, diadakan apel yang dipimpin oleh Dandim 0712/Tegal. Dalam sambutannya, beliau mengemukakan pentingnya kepedulian dan tanggungjawab terhadap terhadap lingkungan guna mengantisipasi dan meminimalisasi dampak buruk pemanasan global. Selain itu  kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang terkordinasi dari berbagai elemen pemerintah dan masyarakat dalam merehabilitasi hutan laut yang berada di kota Tegal.

Kegiatan tersebut tak hanya diikuti oleh jajaran TNI AD, AL dan AU, tetapi juga melibatkan beberapa pihak dan instansi seperti BLH Kota Tegal, POLRES Tegal kota, serta masyarakat setempat. Komunitas Pendaki Laka-laka sebagai salah satu komunitas pendaki dan pecinta alam di Kota Tegal pun mendapat undangan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang terintegrasi dari berbagai elemen ini menanam sejumlah pohon laut berupa 200 cemara laut dan 200 tanaman bakau.



Pendaki laka-Laka, sebagai salah satu komunitas pendaki Tegal yang juga mencanangkan program peduli lingkungan, menyambut baik dengan antusiasme tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Diharapkan kegiatan penanaman pohon semacam itu bisa menjadi kegiatan percontohan yang dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Penanaman pohon bakau dan cemara laut dapat memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah sebagai pencegah terjadinya abrasi dan sebagai pelindung pantai apabila terjadi badai laut atau ombak besar. Sifat tanaman bakau yang mampu menambat racun dan menyerap zat karbon juga menjadikannya sebagai tanaman yang bermanfaat untuk mengurangi pencemaran air laut maupun pencemaran udara.



Keikutsertaan Komunitas Pendaki Laka-laka dalam kegiatan penanaman pohon tersebut juga menjadi salah satu langkah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dalam diri setiap anggotanya. Dan ke depannya, Komunitas Pendaki Laka-laka memiliki harapan besar untuk dapat terus berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Beberapa program lingkungan hidup yang telah direncanakan di antaranya adalah kegiatan bersih pantai, pembuatan biopori, serta pengolahan sampah yang baik demi mengurangi pencemaran lingkungan.

Dengan dicanangkannya program-program tersebut, diharapkan bahwa keberadaan sebuah komunitas tak hanya menjadi satu wadah untuk menyalurkan hobi, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan atau masyarakat di sekitarnya. Berbagai informai kegiatan komunitas yang bergubungan dengan alam bebas, hiking, pendakian gunung ataupun kegiatan sosial yang sudah dilaksanakan komunitas Pendaki Laka-Laka bisa dilihat melalui blogsite :www.pendaki-lakalaka.blogspot.co.id. (Hana Chan & Alas Perdu)

Sumber : infotegal.com

Bersih Pantai Muarareja bersama Pendaki Laka-Laka

Sumpah Pemuda 1928 adalah ikrar bersatunya berbagai komponen bangsa yang diwakili kaum muda untuk merajut cita-cita Indonesia merdeka. Pada tahun 2015 ini kita memperingati 87 tahun Sumpah Pemuda. Sebuah momentum sejarah yang terus diperingati setiap tahun ini tentu harapannya tak sekadar membangkitkan romantisme belaka. Lebih dari itu, kita dituntut mengambil nilai penting agar peringatan Sumpah Pemuda benar-benar bermakna bagi pembangunan Indonesia Raya lebih khususnya dalam membangkitkan rasa nasionalisme para pemuda.



Komunitas khususnya dalam hal ini adalah Komunitas Pendaki Laka-Laka, bertujuan menampung apresiasi serta minat dan bakat pemuda dalam kegiatan positif salah satunya membangun kepedulian dalam kegiatan sosial maupun lingkungan hidup. Atas dasar itu kami menyelenggarakan Acara Bersih Pantai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai pembarep dalam program peduli lingkungan ini kami memilih Pantai Muarareja Indah (PAMUIN). Pantai Muarareja merupakan salah satu pantai berdaya tarik di Kota Tegal, lokasi pantai ini berada di Kecamatan Tegal barat.



Dalam acara yang diselenggarakan pada Minggu, 25 Oktober 2015 ini kami melibatkan berbagai pihak, diantaranya : Pokdarwis Pantai Muarareja Indah, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Muarareja, Kantor Lingkungan Hidup Kota Tegal, Diskimtaru Kota Tegal, elemen Mahasiswa, komunitas pencinta alam, serta masyarakat Tegal dan sekitarnya. Tampak hadir juga dalam kesempatan bersih pantai ini anggota TNI, Kepolisian serta anggota Dewan Pemerintahan Kota Tegal. Sungguh diluar dugaan acara ini mendapat apresiasi yang luar biasa.


Acara yang dihadiri lebih dari seratusan simpatisan ini diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh ketua umum Komunitas Pendaki Laka-laka, Indra Wiratama. Kemudian sambutan dari Kepala Kelurahan Muarareja yaitu Bapak Zaenal Azikin diikuti serah terima beberapa papan himbauan dan 25 buah tong sampah dari Komunitas Pendaki Laka-laka kepada Ketua Pokdarwis Pantai Muarareja Indah, Bapak Wage Suwardi. Papan himbauan dan tong sampah ini sendiri nantinya akan disebar sepanjang pantai Muarareja Indah. Selanjutnya kami dikerahkan menyusuri tepian pantai dengan sejumlah trashbag.


Mungkin semua orang bertanya, kenapa hari minggu? Hari libur yang otomatis banyak pengunjung. Dengan banyaknya pengunjung yang datang sekedar untuk berlibur ini kami mencoba menyentuh kesadaran para pengunjung untuk tidak hanya menikmati keindahan pantai tapi juga ikut berperan dalam menjaga alam kita ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?


Acara ditutup dengan beberapa evaluasi dari pihak kelurahan, perwakilan elemen mahasiswa maupun komunitas pecinta alam Tegal dan sekitarnya serta dari panitia dengan penuh keakraban dan canda tawa.


“Bahwa kebaikan sekecil apapun pasti akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa”, begitu kira-kira penutup yang disampaikan oleh Kepala Kelurahan Muarareja Indah, Bapak Zaenal Azikin.

(Sumber : Infotegal)



Agenda ini pun tak luput dari liputan media televisi, berikut adalah link berita agenda bersih pantai oleh Komunitas Pendaki Laka-laka


Pendaki Laka-Laka di Fokus Sore Indosiar
 


Pendaki Laka-Laka di Berita Satu
 


Membangun Tenda Darurat dari Flysheet


Sebagai pengiat kegiatan di alam bebas pasti selalu dihadapkan dengan berbagai resiko yang ada. Baik resiko yang disebabkan karena kelalaian kita ataupun karena kondisi dan cuaca alam yang kita hadapi. Karena itulah persiapan, perencanaan dan pengetahuan yang baik sangat diperlukan sebelum kita melakukan kegiatan di alam bebas, khususnya mendaki gunung. Dengan persiapan, perencanaan dan pengetahuan yang baik, kita dapat meminimalisir resiko terburuk yang akan terjadi. Dan jika itu terjadi kita sudah siap dengan teknik dan cara survival yang kita miliki sebelumnya.

Survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

Pengetahuan dan tehnik survival harusnya difahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka, hingga apabila suatu saat ia mengalami kondisi ini, paling tidak ia telah mempunyai gambaran serta tindakan apa saja yang harus dilakukannya. Survival kit (peralatan yang digunakan dalam kondisi darurat) setidaknya kita bawa ketika mendaki gunung. Survival kit ini berisi barang-barang kecil yang amat vital harus tersedia seperti lampu senter, korek api, pisau lipat kecil, peralatan jahit, pluit, tisu basah, perlengkapan P3K, obat-obatan, dan lain sebagainya. Flysheet yang berbobot ringan juga sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat atau survival.

Flysheet adalah lembaran bahan tahan air (waterproof) yang biasa digunakan sebagai bagian dari luar tenda. Kini flysheet dijual bebas dalam bentuk lembaran dan bisa juga digunakan sebagai alas tenda. Dalam kondisi darurat, flysheet ini dapat digunakan sebagai tenda untuk berlindung dari terpaan panas, angin bahkan air hujan. Seni membangun tenda darurat dengan menggunakan flysheet biasa disebut dengan "Tarp Tent". Ada beberapa model atau teknik membuat tarp tent dengan flysheet ini.

Berikut ada 4 model tarptent dengan menggunakan flysheet ukuran 3x3 meter




 
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Survival Kit adalah Peralatan dan perlengkapan yang digunukan dalam keadaan Survival atau dalam keadaan bertahan hidup di Alam Bebas. - See more at: http://arena-alam.blogspot.co.id/2013/04/pentingnya-survival-kit.html#sthash.l34N1GzC.dpuf
Model tarp tent ini tentunya menyesuaikan dengan gear yang kita bawa serta kondisi dilapangan. Ketika mendirikan tarp tent ini tentunya kita membutuhkan beberapa media pendukung yang ada di sekitar kita seperti tali, pasak, trekkingpole, batang kayu ataupun dahan pohon.

Berikut adalah tutorual membuat tarptent dengan bahan flysheet ukuran 3x3 meter


Selamat mencoba ....Salam Lestari

Fun Games bersama Pendaki Laka-Laka

FUN GAMES

"DOSA PL"


Agenda Acara : Fun Game Pendaki Laka-Laka
Pelaksanaan : 21 Februari 2016
Lokasi : Tanjung Kodok, Pantai Martoloyo Indah Tegal

Ada saatnya kita rindu bermain layaknya ketika masih kanak-kanak dulu. Agenda Fun Games "Dosa PL - Dolan Sareng Pendaki Lala-Laka" kali ini digagas sebagai sarana meluapkan keceriaan , kerjasama kekompakan, kepemimpinan, rasa saling pengertian dan memaafkan antar sesama.

Dengan atusias semua peserta agenda ikut andil dalam permainkan yang dipandu oleh rekan-rekan dari Pendaki Laka-Laka. Beberapa permainan yang disajikan antara lain jembatan cinta, buang mantan, cincin kawin, estafet asmara, bola cinta dan pipa bocor.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ikatan silaturahmi, rasa kekompakan, kepemilikan dan kepemimpinan tercipta dengan baik, khususnya di keluarga besar Pendaki Laka-Laka